Setelah bergelar suami isteri yang sah di sisi Islam, bermanja-manjaan yang menjurus kepada aktiviti seksual sudah semestinya akan berlaku. Namun, sebelum anda ‘terlajak’ ke proses yang seterusnya, perlu diperhatikan waktu tersebut adalah waktu apa supaya tidak bertentangan dengan hukum bersetubuh.
Hal ini kerana, dalam agama Islam terdapat beberapa senarai waktu yang tidak digalakkan atau dilarang untuk pasangan suami isteri melakukan persetubuhan. Terutama sekali buat yang ingin mendapatkan zuriat, pemilihan waktu yang afdal ini sangat penting supaya kandungan yang dilahirkan pun sihat!
Baca juga: Pakar Senarai Top 10 Kerjaya Yang Berpotensi Untuk CURANG Dengan Pasangan, Tak Sangka Ya!
HUKUM BERSETUBUH ADALAH DILARANG PADA 20 WAKTU INI, ‘CHECK’ CEPAT!
Berikut merupakan 20 senarai waktu yang dilarang untuk anda melakukan hubungan intim bersama pasangan. Waktu lain tak mengapa!
1. Siang Hari di Bulan Ramadan
Selama bulan Ramadan, umat Islam yang berpuasa diwajibkan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual dari fajar hingga terbenamnya matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Beliau menyampaikan bahwasanya seorang laki-laki mendatangi Rasulullah dan berkata, “Celakalah aku, wahai Rasulullah!” Nabi SAW bertanya, “Apakah yang telah mencelakakanmu?” Lelaki itu menjawab, “Aku telah menyetubuhi istriku di (siang hari) bulan Ramadhan.” Lalu, Rasulullah SAW menanyakan kesanggupannya untuk membayar kafarat bersetubuh di siang bulan Ramadan. (HR. Muslim)
2. Nifas
Wanita yang sedang mengalami nifas (setelah melahirkan) dianggap dalam keadaan junub (tidak suci), sehingga hubungan suami istri tidak diperbolehkan selama tempoh ini. Setelah tempoh ini selesai, mereka harus mandi besar (mandi junub) sebelum kembali berhubungan.
3. Haid (Menstruasi)
Hubungan suami isteri dilarang selama wanita sedang mengalami haid. Setelah haid selesai, si isteri harus mandi hadas besar sebelum kembali berhubungan. Dalil larangan ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 222, yaitu:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: ‘Haidh itu adalah suatu kotoran’. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
4. I’tikaf di Masjid
I’tikaf adalah ibadah di mana seseorang mengisolasi diri dalam masjid untuk beribadah dan merenung selama beberapa hari, terutama pada 10 terakhir bulan Ramadan. Selama i’tikaf, hubungan suami istri tidak diperbolehkan. Dalil larangan ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 187, yakni:
“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”
5. Melaksanakan Tawaf
Tawaf adalah ritual mengelilingi Kaabah dalam ibadah haji dan umrah. Selama melaksanakan tawaf, hubungan suami isteri tidak dianjurkan. Dalil larangan ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 197, yakni:
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
6. Tempoh Kehamilan yang Berisiko
Dalam beberapa situasi, jika kehamilan berisiko atau ada kemungkinan membahayakan kesehatan ibu atau janin, maka hubungan suami isteri dapat ditangguhkan demi menjaga kesehatan.
7. Awal, Pertengahan dan Akhir Bulan
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat awal, pertengahan, dan akhir bulan. Hal ini disampaikan Ibnu Yamun berkata: “Dilarang senggama (menurut pendapat yang masyhur) dimalam hari raya Idul Adha, Demikian pula dimalam pertama pada setiap bulan. Dimalam pertengahan pada setiap bulan, Bagitu pula dimalam terakhir pada setiap bulan.” Hal itu berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.: “Janganlah kamu bersenggama pada malam permulaan dan pertengahan bulan”
8. Datang Diam-Diam Kepada Isteri
Salah satunya adalah pada saat malam hari sang suami datang tanpa memberikan khabar kepada isterinya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya” (HR. Bukhari no. 5246 dan Muslim no. 715).
9. Suami Mengonsumsi Minuman Keras
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat suami tengah minum minuman keras. Berjimak yang dilakukan pada waktu tersebut akan mendatangkan dosa besar dan merosakkan ibadah yang sedang dilakukan.
10. Malam Rabu
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat malam Rabu. Pada malam Rabu ini jika melakukan hubungan suami isteri atau jimak, maka hukumnya makruh. Makruh adalah hukum Islam yang tidak digalakkan untuk anda lakukan.
11. Saat Terbit Fajar Sampai Matahari Terbit
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat terbit fajar sampai matahari terbit. Hukum melakukan jima pada saat terbit fajar sampai matahari terbit adalah makruh.
12. Awal Malam
Salah satunya adalah pada saat awal malam. Hukum melakukan jima pada saat awal malam ini adalah makruh.
13. Antara Azan dan Iqamat
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat antara azan dan iqamat. Hal ini sebab dalam Islam dijelaskan bahawa pada saat antara azan dan iqamat, umat Muslim harus boleh menahan dari hal-hal yang dapat mendatangkan dosa.
14. Saat Gerhana Matahari Atau Gerhana Bulan
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat gerhana matahari atau gerhana bulan. Hukum melakukan jima pada saat gerhana matahari atau gerhana bulan adalah makruh.
15. Saat Terjadi Angin Hitam, Angin Merah, Atau Angin Kuning
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat terjadi angin hitam, angin merah, maupun angin kuning. Hukum melakukan jima pada saat terjadi angin hitam, angin merah, mahupun angin kuning adalah makruh.
16. Saat Gempa Bumi
20 waktu yang dilarang berjimak menurut Islam salah satunya adalah pada saat gempa bumi. Hukum melakukan jima pada saat gempa bumi adalah makruh.
17. Pada Malam Aidilfitri atau Aidiladha
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat malam Aidilfitri dan Aidiladha. Hukum melakukan jima pada saat malam ini adalah makruh.
18. Malam Nisfu Syaaban
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat malam Nifsu Syaaban. Hukum melakukan jima pada saat malam Nifsu Syaaban adalah makruh.
19. Saat Perjalanan
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah pada saat melakukan perjalanan jauh. Hukum melakukan jima pada saat melakukan perjalanan jauh adalah makruh.
20. Tanpa Membaca Doa
20 waktu yang dilarang berjima menurut Islam salah satunya adalah ketika tanpa membaca doa. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: ‘Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami’. Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya.” (Shahih Muslim No.2591)
*Jadi, mohon semak waktu yang bersesuaian ya!
Baca juga: Bancuh Air Untuk Suami Tersayang Jangan ‘Kosong’, Selit Doa-Doa Ini Supaya Abang Sentiasa Cinta!
Sumber: X @DakwaPedia